Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Atasi Tengkulak, Ini Solusi Kendalikan Harga Produk Lokal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 14 Juni 2016, 17:17 WIB
Atasi Tengkulak, Ini Solusi Kendalikan Harga Produk Lokal
ilustrasi
rmol news logo Pasar desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dinilai akan dapat mengendalikan harga produk lokal. Dengan demikian, hal ini dapat memberikan daya ungkit bagi perekonomian masyarakat desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Marwan Jafar, menjelaskan pembangunan pasar desa tersebut tidak masalah diambil dari dana desa.

"Tapi sebelum membangun pasar desa, pastikan dulu jika infrastruktur dan pelayanan sosial dasar di desa sudah terpenuhi. Seperti jalan, Posyandu, PAUD dan sebagainya," ungkap Marwan, di Jakarta, Selasa (14/6).

Wacana pembangunan pasar desa yang kelak bisa dikelola BUMDes tersebut disampaikan Menteri Marwan mengingat distribusi produk desa kerap diresahkan oleh ulah tengkulak. Karena tengkulak membeli produk petani dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga tinggi.

Mantan Ketua Fraksi PKB ini menambahkan BUMDes yang telah terbentuk hingga saat ini sebanyak 12.115 BUMDes. Jika pasar desa dikendalikan oleh BUMDes, dapat memutus panjangnya rantai distribusi produk dan terhindar dari tengkulak.

"Tahun ini kita targetkan 15.000 BUMDes berhasil terbentuk. Harapan kita, pasar-pasar di desa dapat dikelola oleh BUMDes, agar harga juga bisa dikendalikan. Ini juga bisa membantu meminimalisir lonjakan harga yang sering terjadi saat Ramadan," tandasnya.

Di sisi pakar ekonomi IPB lain, Jaenal Effendi, mengatakan bahwa pengembangan pasar tradisional di desa  layak menjadi prioritas. Menurutnya hal tersebut menjadi poin penting, karena dapat menunjang perekonomian masyarakat desa terutama petani.

"Pasar desa atau traditional market yang sebelumnya tidak  ada harus diprioritaskan. Ini penting karena di sinilah masyarakat dan petani di desa menjual produk-produknya," kata Jaenal.

Meski demikian Jaenal mengakui perlu adanya perbedaan prioritas antara desa tertinggal dan desa maju. Hal yang dibutuhkan desa tertinggal saat ini menurutnya, adalah kelengkapan infrastrukturseperti halnya jalan, listrik, jembatan dan penyediaan air bersih. Sementara untuk desa yang telah memiliki fasilitas tersebut,  dapat digunakan untuk membangun fasilitas perekonomian desa.

"Untuk desa yang infrastrukturnya bagus, dapat difokuskan untuk membangun infrastruktur lain yang dapat menunjang perekonomian masyarakat seperti pasar desa. fokusnya kan beda-beda di setiap daerah," tandasnya menyarankan. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA