Saat menunggu waktu berbuka puasa, salah satu penasihat Masjid Al-Falah, Haji Harun meminta kepada Djarot agar dibangunkan sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPA) bagi anak-anak untuk belajar Alquran.
"Kami bersyukur Pak Wagub bisa datang kesini. Kami sudah lama menunggu kedatangan bapak ke masjid ini. Begini Pak, kami disini hingga saat ini belum memiliki TPA. Mudah-mudahan Bapak bisa memberikan solusi," kata Haji Harun (60), Selasa (7/6).
Ia mengingatkan Djarot terhadap komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang akan membeli lahan warga untuk dijadikan sebagai ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau untuk ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati warga Jakarta.
Sebab, di samping lokasi masjid, ada lahan seluas 100 meter yang dapat dibangun sebuah TPA. Saat ini, kondisi TPA yang ada di lantai dua masjid sudah tidak memadai untuk menampung sebanyak 150 anak-anak.
Tetapi sayangnya, warga dan pengurus masjid tidak mempunyai dana untuk membeli lahan tersebut.
"Kami ingin mengingatkan saja Pak Wagub. Kalau kami butuh TPA. Memang sudah ada TPA di lantai dua masjid ini. Tetapi sudah tidak memadai menamppung 150 anak-anak. Mereka yang ikut TPA bukan hanya anak-anak dari kampung sini saja, Pak, tapi dari berbagai daerah. Dari Blitar juga ada Pak,†ujarnya.
Menanggapi hal itu, Djarot menjanjikan Pemprov DKI akan berupaya membebaskan lahan tersebut. Agar bisa dibangun sebuah TPA bagi para santri yang ingin belajar Alquran. Karena dengan penanaman nilai ajaran sejak dini dapat membina karakter dan moral anak-anak menjadi generasi penerus yang berakhlak baik.
"Silakan saja kalau ada lahan yang kosong, ajukan ke kami. Asal status hukumnya jelas ya," kata Djarot.
[zul]
BERITA TERKAIT: