Bekasi Institute: Popularitas Melly Kalahkan Incumbent

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/dede-zaki-mubarok-1'>DEDE ZAKI MUBAROK</a>
LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK
  • Kamis, 26 Mei 2016, 16:30 WIB
Bekasi Institute: Popularitas Melly Kalahkan Incumbent
Meilina Kartika/net
rmol news logo Jelang Pilkada serentak 2017, Bekasi Institute (Center for Public Policy Research) melakukan kajian pemberitaan terhadap para Bakal Calon Bupati Bekasi.

Terdapat enam bakal calon Bupati yang dikaji, yaitu Neneng Hasanah Yasin (Bupati Incumbent-Golkar), Rohim Mintareja (Wakil Bupati Incumbent-Demokrat), Meilina Kartika Kadir atau Melly (PDIP), H Daris (Gerindra), Sa'duddin (PKS) dan Obon Tabroni (balon jalur perseorangan).

"Dari hasil kajian BI (Bekasi Institute), Melly paling populer, mengalahkan incumbent Neneng Hasanah Yasin," kata Direktur Eksekutif Bekasi Institute, Abdul Shomad Kaffa, dalam rilis yang diterima redaksi, beberapa saat lalu.

Shomad menjelaskan, Bekasi Institute telah melakukan kajian tentang pemberitaan di media online tentang Bakal Calon Bupati Bekasi di Pilkada 2017. Berita yang dikaji adalah berita dalam rentang kurun waktu 1 Januari hingga 30 April 2016 dengan menggunakan Event Based Methodology dan Google Trend.

"Pemeringkatan populer dan rekam jejak Meli itu berdasarkan frekuensi pemberitaan, ditambah dengan sebaran media atau media apa saja yang telah mewartakan Meli," jelas jebolan Pasacasarjana Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) ini.

Shomad menjelaskan, tingkat populeritas Meli sebanyak 98 kali pemberitaan, disusul berturut turut Rohim (97), Neneng (75), Daris (66), Obon (54) dan Saduddin (51).

Selain mengukur popularitas, kata Shomad, Bekasi Institute juga menganalisa potensi elektabilitas dari keenam Balon Bupati Bekasi tersebut. Dia bilang, Melly dan Daris merupakan Balon dengan potensi tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi, dengan masing-masing 23 dan 20.
 
Dosen FISIP Unisma Bekasi ini melanjutkan, yang lebih menarik adalah tingkat popularitas dan potensi elektabilitas kedua incumbent. Jika tingkat popularitas dihadap-hadapkan antara Neneng (Bupati) dan Rohim (Wakil Bupati), maka Rohim lebih unggul dari Neneng. Rohim mendapat 97 poin dan Neneng 75 poin.

Itu artinya, Rohim masih bisa memaksimalkan pemberitaanya meskipun posisinya sebagai Wakil Bupati,” jelasnya.

Shomad melanjutkan, untuk tingkat potensi elektabilitas pun, Rohim masih lebih unggul ketimbang Neneng. Dia bilang, Rohim mendapat 21 poin dan Neneng hanya menggondol 13 poin.

Bagaimana dengan Saduddin? Menurut Shomad, mantan Bupati Bekasi periode lalu tersebut tidak moncer lagi untuk dijual pada Pilkada tahun depan. Dari sisi popularitas saja, Saduddin berada di nomor buntut. Begitupun dari sisi potensi elektabilitas hanya 12 poin.

Kenapa ini bisa terjadi, karena ternyata setelah tidak menjabat Bupati, Saduddin menjauh dari media. Ya akibatnya secara pemberitaan jauh menurun,” ujarnya.

Shomad menambahkan, yang perlu juga diperhatikan adalah manuver Obon yang rencananya maju dari jalur calon perseorangan. Kata dia, meski ketinggalan start, Obon mampu membuat dirinya memiliki magnet pemberitaan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA