Menurut Ahok, hal tersebut, bisa berdampak buruk bagi kehidupan sosial.
"Jakarta ibukota modern tapi kita (warganya) nggak saling memperhatikan. Tetangga kita pun hanya kenalnya itu saja. Sama saudara juga, acara nikah atau meninggal," ujar Ahok usai menghadiri acara penandatanganan kerjasama pembangunan RPTRA di Balai Agung DKI Jakarta, Senin (23/5).
Selain menekan sifat individualis warga ibukota, RPTRA dapat menjadi solusi dalam mencegah tindak kekerasan pada anak.
Ahok berpendapat, dengan keberadaan taman terbuka, lokasi bermain anak-anak Jakarta lebih terarah dan terpantau.
"Justru kalau nggak ada tempat terbuka seperti ini (RPTRA), anak-anak bisa dipancing ke rumah pelaku tindak kekerasan," tuturnya.
Totalnya, hingga tahun 2017 mendatang, Pemprov DKI bakal membangun 350 RPTRA di wilayah permukiman warga.
Rinciannya, tahun 2016 akan dibangun 150 RPTRA. Lalu, Pemprov DKI akan mengupayakan pembelian tanah dan membangun 200 RPTRA lagi di tahun 2017.
"Target kami (Pemprov DKI), sampai tahun depan seluruh kelurahan yang padat penduduk ya (ada RPTRA)," demikian Ahok.
[rus]
BERITA TERKAIT: