Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dikebut, Desain Masjid Raya Mandalika Hampir Selesai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 07 April 2016, 20:53 WIB
Dikebut, Desain Masjid Raya Mandalika Hampir Selesai
rmol news logo Pembangunan sarana dan parasarana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika Resort, Lombok terus dikebut. Sejauh ini, desain Masjid Raya Mandalika sudah hampir komplit, mendekati 100 persen.

"Saat ini telah dilakukan pekerjaan pengukuran, dan dalam tahap penunjukan kontraktor pekerjaan pemasangan pagar beton di lokasi masjid," ujar Anggota Tim Pokja Percepatan 10 Top Destinasi, Taufan Rahmadi, dalam siaran persnya (Kamis, 7/4).

PT PT Bita Aegis, yang mengerjakan desain masjid tersebut, menghibahkan karya rancangan konsep desain masjid ke Indonesia Tourism Development Corporation Mandalika (ITDC), yang mengelola KEK Pariwisata seluas 1.035 hektare itu.

Pagar beton masjid akan dibuat berbatasan langsung dengan warga masyarakat, yang paling dekat dengan penduduk, agar terjadi interaksi positif antara warga-KEK.

"Begitu 22 April selesai, langsung masuk ke tahap penunjukan konsultan detail engineering design (DED) masjid, yang akan melengkapi Lombok sebagai Negeri Sejuta Masjid” itu.

Progres lainnya adalah penambahan jumlah karyawan baru Tim Project Mandalika, yang akan berkantor di Rumah Mutiara Indonesia (RMI) dan Kantor Proyek Sunggung. Sambil menunggu RMI siap dipakai, tim baru Project Mandalika ITDC ditempatkan di Hotel De’Praya, dengan menyewa 1 ruang rapatnya untuk menjalankan aktivitas kantor.

Selain itu juga sentuhan akhir Penataan Pantai Kute Mandalika (beach walk, fasilitas retail kecil/UKM, landscape, dan lainnya). DED Pantai Kute yang berpasir lembut putih itu dijadwalkan selesai Mei 2016, dan action di lapangan akhir Juni 2016.

"Senin 11 April 2016 nanti, rencananya akan ada pertemuan dengan Satker PU Provinsi terkait Pekerjaan Detail Enginering Design Penataan Pantai Kute itu,” kata Taufan.

Menpar Arief Yahya sendiri terus memantau perkembangan KEK Mandalika, yang sudah dibebaskan lahannya sejak tahun 1987 itu. Lombok yang sudah dikenal sebagai Halal Destination, Halal Tourism, Family & Moslem Friendly itu harus segera bergerak, bahkan lebih cepat. Karena promosi ke mancanegara dengan originasi halal akan terus digeber. Jika destinasi halal yang disiapkan tidak kunjung siap” akan menurunkan brand Lombok sebagai Halal Destination itu.

Perintah Menpar Arief Yahya sebenarnya sudah cukup jelas, terutama kepada daerah yang memiliki destinasi. Lombok itu kuat dengan masjid-masjidnya, bahkan ketika Menpar menyebut Negeri Seribu Masjid saja ada yang komplain.

"Lebih pak! Lebih dari 1000! Karena itu, saya sering menggunakan istilah Negeri Sejuta Masjid. Poinnya adalah, banyak masjid bagus, besar, bersih, dan terawat di sepanjang jalan di Pulau Lombok. Ini kekuatan besar,” tandas ahli marketing yang sebelumnya menjadi Dirut Telkom ini. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA