Tangani Kebakaran Lahan, Yayasan Leonardo DiCaprio Bantu Rp 90 Miliar

Jumat, 05 Februari 2016, 20:16 WIB
rmol news logo . Dalam acara Crystal Award di World Economic Forum beberapa waktu lalu, bintang film kelas dunia Leonardo DiCaprio menunjukkan perlawanannya terhadap perusahaan energi, baik minyak, gas, maupun batubara.

Leo tak hanya dikenal sebagai aktor, tetapi juga aktivis perubahan lingkungan. Di Crystal Award, Leo menerima penghargaan atas dedikasi di bidang lingkungan yang ia mulai pada 1998.

Menurut Leo, penggunaan energi tak terbarukan tersebut menyebabkan perubahan iklim. Leo bersikeras bahan bakar fosil harus dipertahankan di dasar laut. Sebab, kehancuran bumi adalah akibat perubahan iklim dari tangan pertama.

Kami tak bisa tinggal diam membiarkan perusahaan tamak batubara, minyak dan gas menentukan nasib manusia,” katanya.

Selain itu, Leo juga mengindikasikan bahwa entitas pendukung kegiatan tersebut telah menyangkal pernyataan tersebut, bahkan menutup-nutupi bukti perubahan iklim yang sedang terjadi.

Cukup adalah cukup. Kalian lebih mengetahuinya. Dunia lebih mengetahuinya. Sejarah akan menyalahkan mereka,” ujar peraih tiga kali piala Golden Globe dan nominator Oscar 2016 itu.

Untuk menyelamatkan bumi, Leo meminta agar penggunaan bahan bakar fosil dihentikan. Sebab, bahan bakar ini bisa membuat ketergantungan.

Selain itu, Leo juga mengumumkan bahwa yayasannya, Leonardo DiCaprio Foundation, telah mengumpulkan dana hibah sebesar US$ 15 juta (Rp 207,7 miliar) untuk mendukung perlindungan lingkungan. Salah satu tujuan dana hibah ini adalah Sumatera-Indonesia senilai US$ 6,5 juta (Rp 90 miliar). Dana ini hibah ini ditujukan untuk melindungi hutan hujan dari kerusakan akibat industri kelapa sawit.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, berhasil membuat pemeran utama film legendaris Titanic ini tertarik dan penasaran terhadap provinsi Sumsel.

Alex Noerdin mengatakan bahwa Leonardo DiCaprio sangat tertarik dengan Sumsel dan kemungkinan akan bertandang ke Palembang pada 2016 ini.

"Dia (Leonardo DiCaprio‎) selama ini belum pernah dengar soal Sumsel. Saya jelaskan soal lingkungan, sustainability lanskap disini, dan dia tertarik untuk datang ke Palembang pada 2016," ujar Alex.

Salah satu alasan Leonardo DiCaprio tertarik dengan Sumsel karena Alex berhasil membuatnya penasaran terhadap kawasan Taman Nasional Sembilang, di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Di taman nasional ini ratusan ribu burung pantai bermigrasi dari Siberia menuju ke Australia. Sembilang sendiri menjadi tempat transit para burung pantai sekitar bulan Oktober hingga Januari setiap tahunnya.

"Leonardo DiCaprio punya yayasan lingkungan, environment satwa lingkungan di daerah Gayo, Aceh. Kita punya Sembilang, dimana ratusan ribu burung bermigrasi. Kita juga punya satwa liar, seperti harimau Sumatera. Jadi, dia tertarik datang ke Palembang," jelasnya.

Dalam acara‎ Konferensi Perubahan Iklim Dunia CoP 21 ­di Paris‎, hanya tiga orang yang diwawancarai secara khusus oleh Leonardo DiCaprio, yaitu Al ­Gore, Walikota Berlin, CeOUnilever Paul Polman, dan Alex Noerdin, Gubernur Sumsel.

Alex Noerdin sendiri menjadi gubernur satu-satunya didunia yang diundang di acara ini dan mendapatkan kesempatan memaparkan soal kebakaran lahan dan rencana restorasi lanskap di Sumsel.‎ [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA