"Secara nasional suku bunga harus rendah. Aneh juga, investasi ingin tumbuh, sementara industri perbankan menetapkan suku bunganya tinggi. UKM kreatif ingin maju, tapi dibebani suku bunga tinggi," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) dalam Diskusi Akhir Tahun 'Kebangkitan Industri Kreatif Jawa Barat Menuju Kancah International' di Hotel Horison Bandung, Selasa (8/12).
Aher menyebutkan, suku bunga untuk korporasi pernah mencapai 10 persen, dan UKM 18 persen. Tingkat suku bunga sebesar ini menurutnya, bukan justru mendukung industri kreatif terutama UKM, malah sebaliknya.
"Sekarang untuk UKM 12 persen, tahun depan rencananya turun sembilan persen. Harus disadari bahwa inflasi itu bisa ditahan dengan kolektivitas," tegas Aher dalam kegiatan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pokja Gedung Sate tersebut seperti dimuat
RMOLJabar.Com.
Untuk Kota Bandung, Aher mengapresiasi sebagai kota dengan industri kreatif paling maju di Jabar, bahkan Indonesia.
"Tanda industri kreatif kalau sudah menasional, ketika Pemilu kaos (parpol)-nya pesan dari Bandung," seloroh Aher.
Ia pun menekankan, industri jangan digarap sepotong-sepotong, harus dari hulu sampai hilir. Sedangkan di Indonesia masih terjadi penjualan bahan-bahan baku hasil pengolahan alam ke luar negeri. Harusnya, dari bahan baku sampai barang jadi dibuat di dalam negeri.
"Hulu jangan dijual ke luar, hilir bisa kosong. Negara yang mengisi hulu sampai hilir, itu menyerap tenaga kerja lebih banyak, seperti Korea," katanya.
[wid]
BERITA TERKAIT: