Sebelumnya, salah satu media memberitakan bahwa Longki terlibat dalam proyek itu saat dia masih menjabat Bupati Parimo. Proyek itu diduga tidak sesuai dengan RAB dan tengah dibidik pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.
"Saya sangat kecewa dengan pemberitaan yang saya nilai penuh kebohongan itu. Di Parimo tidak ada pasar sentral dibangun dengan biaya Rp 55 miliar, baru judulnya pemeberitaan sudah ngarang! Mestinya berita semacam itu ,sebaiknya dilakukan konfirmasi kepada saya," terang Longki kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/6).
Menurut Longki, informasi tersebut tidak jelas dan diduga sengaja dihembuskan oleh pihak yang mau mendiskreditkan dirinya melalui opini untuk suatu pembunuhan karakter. Opini yang di bentuk juga diduga berkaitan dengan Pilkada serentak Desember 2015 nanti.
Leboh jauh, Longki mendoakan agar orang yang membuat opini terkait adanya pemberitaan yang menyatakan Kejati Sulteng bidik proyek pasar sentral Parimo yang disebut dibangun menggunakan dana bantuan bank dunia sebesar Rp 21 miliar secara multi years dari tahun 2004-2013.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: