OKU Pastikan Bersih dari Beras Plastik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 23 Mei 2015, 10:18 WIB
ilustrasi/net
rmol news logo Isu beras sintetis atau berbahan plastik membuat resah masyarakat dan pemerintahan daerah. Begitu juga Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, yang turun ke lapangan.

Syukurlah, Dinas belum menemukan beras berbahan dasar plastik itu di wilayah kewenangan mereka.

Kabid Perdagangan, Husnizar, kemarin (22/5), mengakui, belum ada perintah resmi dari pemerintah pusat untuk melakukan investigasi atau sidak" ke pasar-pasar tradisional di OKU. Namun, pihaknya  sudah melakukan pengecekan ke pasar setiap hari.

"Kami lakukan pengecekan di pasar berdasarkan informasi dari masyarakat. Namun hingga sekarang pihak kami tidak menemukan beras sintetis," terang Husnizar, dikutip dari RMOL Sumsel.

Kata dia, masyarakat OKU dapat bernafas lega karena hampir 80 persen beras di OKU dipasok dari Belitang atau kabupaten tetangga, yang jaraknya tidak lebih dari 100 kilometer. Sisanya 20 persen beras konsumsi diambil dari petani lokal.

"Jadi kecil kemungkinan untuk oknum-oknum nakal bermain di sini. Selain itu, OKU juga aman dari penyelundupan beras sintetis karena di sini tidak ada pelabuhan untuk mafia beras memasok beras sintetis," lanjut Husnizar.

Dia memastikan akan selalu memantau beras yang beredar di OKU. Pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar.

"Perbedaan yang menonjol antara beras sintetis dan beras asli, jika beras sintetis terkena sinar matahari maka terlihat jelas perbedaannya. Kalau beras sintetis terlihat cahaya dan juga akan terlihat lebih putih dan bersih. Strukturnya berbeda dari patahan beras tersebut. Jika beras asli tekstur patahan beras akan terlihat tidak teratur, namun jika beras sintetis patahannya terlihat rapi," pungkas Husnizar. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA