Sejumlah perwakilan guru honda ini mempertanyakan nasib mereka kepada Pemkab Lahat, Kamis (16/4) dan diterima Sespemkab Lahat, Nasrun Aswari. Salah seorang perwakilan guru yang tergabung dalam Forum Honda, Dodi menjelaskan, ratusan tenaga honor daerah saat ini galau karena mereka belum juga mendapatkan SK, sehingga status mereka mengambang. Biasanya, SK untuk mereka telah diberikan setiap awal tahun, akan tetapi untuk tahun 2015 ini hingga pertengahan bulan April belum menerima SK tersebut.
"Sejak kami terdaftar sebagai tenaga honda dari tahun 2006, baru kali ini SK kami hingga bulan keempat belum ada," jelas Dodi seperti diberitakan
RMOL Sumsel, Kamis (16/4).
Menurut dia, selama ini mereka para honorer merasa dipermainkan. Bagaimana tidak, saat mempertanyakan kejelasan statuskepada Dinas Pendidikan, mereka malah disuruh bertanya kepada pihak BKD, begitu pula sebaliknya.
Mereka berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka. "Kami ini punya anak dan istri, kami terus kerja tapi sudah tiga bulan tidak digaji," ujarnya.
Tertundanya SK para guru honda ini, disamping menyebabkan status mereka tidak jelas juga mengancam program sertifikasi para guru itu.
Sementara Sespemkab Lahat, Nasrun Aswari mendapat keluhan dari para guru honda itu langsung memanggil pejabat instansi terkait yakni Dinas Pendidikan, BKD, dan PPKAD. Dihadapan perwakilan guru honda itu, Nasrun menjanjikan segera menyelesaikan persoalan itu, dan dua minggu kedepan sudah ada jawaban terhadap tuntutan para tenaga honda tersebut.
Nasrun juga meminta para guru honda ini bersabar, sebab persoalan ini harus dibahas terlebih dulu dengan Komisi III DPRD Lahat.
[sam]
BERITA TERKAIT: