HTI: Indonesia Terancam Neoliberalisme dan Neoimperialisme

Sabtu, 11 April 2015, 16:43 WIB
HTI: Indonesia Terancam Neoliberalisme dan Neoimperialisme
KETUA DPD I HTI SUMSEL, USTADZ MAHMMUD JUMHUR/RMOLSUMSEL
rmol news logo . Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hizbut Tahrir Indonesia Sumatera Selatan beranggapan masuknya negara asing dan mengekspolitasi Sumber Daya Alam di Indonesia sebagai sebuah ancaman untuk bangsa ini.

Ketua DPD I HTI Sumsel, Ustadz Mahmmud Jumhur mengatakan, untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman neoliberalisme, neoimperialisme harus dtegakkan kembali Khilafah Syariat Islam.

"Aksi ini terkait dengan bahwa saat ini Indonesia terancam neoliberalisme dan
neoimperialisme kalau dulu kebebasan hanya disektor perdagangan, akan tetapi saat ini kebebasan sudah sebebas-bebasnya, pergaulan, moral serta bebasnya sumber daya alam kita diambil oleh asing," tutur Ustadz  Mahmmud, saat diwawancarai di aksi yang digelar di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (11/4).

Dulu, lanjut dia, penjajah Indonesia adalah senjata. Kini, penjajahnya adalah uang dan undang-undang. Hal ini yang menyebabkan masyarakat semakin susah.

"Nah ini yang tidak disadarai sehingga habis sumber minyak kita, gas kita, kemudian rakyat sudah sengsara, diperparah dengan pemalakan BPJS, ini yang menyebabkan masyarakat semakin susah, oleh karena itu negeri ini harus diselamatkan dari kapitalisme dengan menegakan sistem Syariah dan
Khilafah," demikian Ustadz Mahmmud, seperti diberitakan RMOL Sumsel. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA