Ketua Paguyuban Pengemudi Terminal Harjamukti Cirebon, Sodikin menjelaskan, ada April ini sebanyak 600 orang, terdiri dari pengemudi, kondektur dan kernet mendaftar menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami telah memberi arahan dan sosialisasi kepada para pekerja. Secara prinsip, mereka sangat tertarik dengan prpgram BPJS Ketenagakerjaan, Hanya masalah administrasi yang perlu dilakukan seperti mengumpulkan KTP dan Kartu Keluarga (KK)," ujarnya seperti diberitakan
RMOLJabar.Com (Minggu, 5/4).
Dikatakan Sodikin, pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan bagi pengemudi dan kernet bus sangat penting, mengingat pekerjaan mereka penuh risiko. Selama ini, lanjut Sodikin, bila terjadi musibah tabungan habis untuk biaya pengobatan kecelakaan kerja, bahkan bila sampai mengakibatkan kematian, keluarga yang ditinggalkan terlantar.
"Dengan membayar iuran Rp 18.200 per bulan yang sangat terjangkau, kami mendapatkan manfaat BPJS Ketenagakerjaan, yaitu santunan 48x UMK bila meninggal dunia karena kecelakaan kerja dan santunan Rp. 21 juta bila meninggal bukan akibat kecelakaan kerja. BPJS juga menanggung biaya perawatan dan santunan cacat tetap," ujar Sodikin.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cirebon, Uus Supriyadi mengatakan dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam dua program yaitu program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), pengemudi, kondektur dan kernet akan tenang ketika bekerja, dan dengan adanya perlindungan jaminan sosial ketengakerjaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Program BPJS Ketenagakerjaan saat ini memiliki tiga program perlindungan sosial yaitu program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKM), dan per 1 Juli 2015 sesuai undang-undang akan menambah program Jaminan Pensiun," tandas Uus.
[wid]
BERITA TERKAIT: