Dimainkan Bandar Besar, Harga Gabah di Cilacap Makin Terpuruk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 27 Maret 2015, 14:21 WIB
Dimainkan Bandar Besar, Harga Gabah di Cilacap Makin Terpuruk
ilustrasi/net
rmol news logo . Panen raya yang terjadi di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya membuat harga gabah kering di tingkat petani semakin terpuruk. Bahkan kini harganya di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang Rp 3700 per kilogram.

Ketua Forum Warga Kalikudi Kecamatan Adipala, Kuntang Sunardi mengatakan kini harga gabah kering di tingkat petani hanya Rp 3400 hingga Rp 3500 per kilogram.

"Padahal pada 1 Maret lalu masih Rp 4000," ujarnya, Jumat (27/3).

Dia menduga penurunan harga yang drastis ini disebabkan permainan tengkulak atau bandar besar. Stok gabah berlimpah karena panen serempak di empat kabupaten juga membuat harga tidak bisa bertahan.

"Kalau harga di bawah  Rp 4000 per kilogram petani rugi. Sebab pupuk saja sudah mahal setelah pemerintah mengurangi subsidi," ungkapnya.

Kuntang menambahkan berdasar informasi yang diterimanya, Bulog bakal mulai menarik beras untuk stok gudang pada 1 April mendatang. Tentu para rekanan bulog berlomba mengisi gudang untuk menyuplai bulog berdasar jumlah yang disepakati.

"Yang turun ke desa-desa adalah tengkulak sehingga harganya tidak bisa tinggi," katanya.

Kuntang berharap agar pemerintah lebih cepat membuka gudang bulog agar gabah petani segera terserap. Pasalnya, penurunan harga di bawah HPP ini sudah berlangsung hampir setiap tahun. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA