Akibat Harga Anjlok Petani Karet di Sumsel Rakit Senjata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 12 Maret 2015, 02:56 WIB
Akibat Harga Anjlok Petani Karet di Sumsel Rakit Senjata
IZA FADRI/rmol sumsel
rmol news logo . Menurunnya beberapa harga komoditi andalan di Sumatera Selatan (Sumsel), seperti harga karet yang kini Rp 4 ribu perkilo, menjadi pemicu utama terjadinya kejahatan seperti pencurian dan kekerasan.

Demikian diungkapkan langsung oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Iza Fadri saat melakukan gelar perkara Operasi Musi 2015, Rabu (11/3), seperti dilansir dari RMOL Sumsel.

Menurut Kapolda, turunnya harga komoditi tersebut, membuat para petani yang tadinya bergantung pada hasil kebun, kini beralih profesi menjadi pembuat senjata api rakitan. Sehingga hal ini dapat memicu para pelaku kejahatan lebih mudah mendapatkan senpi.

"Yang tadinya tidak bisa membuat senpira, karena harga komoditi turun mereka beralih profesi menjadi pengrajin senjata rakitan. Sehingga dengan mudahnya orang mendapatkan senpi dan memicu kejahatan dan kekerasan meningkat," terangnya.

Dilanjutkan jenderal bintang dua ini, para pembuat senpi rakitan, semestinya bisa dibina untuk pembuatannya. Jika dibina, penjualan senpi tersebut tidak akan mudah didapatkan para pelaku kejahatan.

"Mereka semestinya bisa dibina. Bisa tertib dan tidak sembarangan dibeli. Dengan seperti itu, penjualan senjata pun tidak marak terjadi dan kepemilikannya juga tidak sembarang," demikian Iza Fadri. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA