"Sekarang di Batam banyak terjadi penjambretan atau perampasan dengan kekerasan," ujar salah satu pengelola hotel di kawasan Nagoya, Batam (Jumat, 6/2).
Biasanya wisatawan asal Singapura dan Malaysia ramai mengunjungi Pulau Batam setiap akhir pekan dan hari libur lain, termasuk libur Imlek.
Diungkapkannya, bulan lalu dua orang tamu dari Singapura yang sedang melintasi trotoar jalan di depan hotelnya terpaksa harus kehilangan tas dan alat komunikasi karena dijambret kawanan penjahat bersepeda motor. Selain kehilangan harta benda, salah satu turis tersebut mengalami luka-luka akibat terjatuh demi mempertahankan tasnya.
"Salah satu bagian acounting kami pun mengalami hal yang sama ketika pulang di malam hari mengendarai sepeda motor dan dibegal di tengah jalan untuk dirampas harta bendanya. Selain kehilangan harta benda, juga mengalami patah kaki akibat jatuh dari motor," jelas sang pengelola yang enggan namanya disebutkan.
Akibat situasi keamanan yang tidak kondusif, akhirnya berimbas kepada tingkat hunian hotel di Pulau Batam yang biasanya menjelang Imlek sudah habis dipesan oleh wisatawan negeri tetangga untuk merayakan liburan di pulau yang menyajikan banyak hiburan malam dan juga belanja murah ini.
[rus]
BERITA TERKAIT: