Proyek ini difasilitasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang ditaksir mampu menyerap investasi sebesar 400 juta Dolar AS atau setara Rp6 triliun.
"Ekonomi digital, khususnya pusat data adalah pilar utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yang sejalan dengan direktif Presiden Prabowo. Indonesia punya potensi luar biasa di sektor ini dan kami siap menjadi mitra utama membangun masa depan digital Asia,” ujar Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu dikutip Senin, 14 Juli 2025.
Rencana investasi tersebut terungkap dalam penandatanganan kerja sama strategis antara perusahaan teknologi berbasis Silicon Valley, Worldvuer iByond Limited dengan Tunas Prima Industrial Estate pada Rabu, 9 Juli 2025.
Data center ini akan dibangun di kawasan industri hijau Batam milik Tunas Prima yang telah menerapkan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti solar panel dan fasilitas pengolahan air mandiri.
Kawasan ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari produsen global seperti Apple Iphone dan AirTags.
"Kami telah menyederhanakan regulasi melalui UU Ciptaker dan sistem OSS. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal seperti
tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan," jelas Todotua.
Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini,” tambah Todotua.
Sebagai langkah lanjutan, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal resmi insentif dan dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta membuka pintu kolaborasi lebih luas dengan sektor pendidikan dan pertambangan, terutama dalam pengembangan rantai pasok
microchip berbasis emas.
BERITA TERKAIT: