"Sumpah Patih Gadjah Mada di era Majapahit tentang bersatunya Nusantara menjadi inspirasi kesatuan Indonesia yang sampai sekarang terus menerus diuji jaman," jelas Hashim Djojohadikusumo dalam keterangannya kepada redaksi di Jakarta, Sabtu (6/12).
Mandala Majapahit di Fakultas Ilmu Budaya UGM seperti juga yang ada di Trowulan diharapkan dapat menampung keberagaman data, hasil penelitian, dan informasi tentang pustaka Kerajaan Majapahit. Juga menjadi wadah bagi para peneliti, pemerhati, dan praktisi pelestarian dalam mengembangkan beragam kegiatan sosial, budaya guna melestarikan budaya dan kearifan Majapahit untuk memperkaya wawasan bangsa.
"Semoga Mandala Majapahit bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik. YAD mengundang partisipasi aktif berbagai pihak untuk memanfaatkannya dengan berbagai kegiatan positif, termasuk melengkapi berbagai data dan hasil penelitian mengenai tinggalan Majapahit demi kejayaan Indonesia,†," kata Hashim.
Pembangunan Mandala Majapahit di UGM merupakan kerja sama YAD dengan Fakultas Ilmu Budaya UGM. Penempatan Mandala Majapahit di Jurusan Arkeologi FIB UGM dimaksudkan untuk berada langsung di tengah-tengah civitas akademika sebagai pendukung utama kegiatan penelitian dan belajar mengajar keilmuan arkeologi.
Sejak tahun 2008, YAD memenuhi salah satu misinya yaitu pelestarian budaya memulai kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) di Trowulan yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa jurusan arkeologi dari empat perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, dan Universitas Hasanuddin.
[why]
BERITA TERKAIT: