Bencana kekeringan yang menimpa wilayah itu sejak tiga bulan terakhir menyulitkan warga setempat. Betapa tidak, untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan kaki sekitar satu kilometer menuju sumber air yang kondisinya keruh.
Tak heran bila warga segera berduyun-duyun mengantri air bersih ketika Dinas Cipta Karya Pemkot Tasikmalaya memberikan informasi soal pemberian bantuan air bersih.
Warga mengantri di pinggir jalan di lokasi yang ditentukan untuk pembagian air bersih sejak pagi hari. Namun hingga siang hari bantuan tak kunjung datang.
Ketidakpastian bantuan air bersih dari pemerintah itu, menurut salah seorang tokoh masyarakat, Solihin, membuat warga merasa kecewa. Ia menyebut, bantuan itu semula merupakan tanggapan dari surat usulan yang dilayangkan oleh warga setempat kepada Dinas Cipta Karya Pemkot Tasikmalaya.
Sementara itu Camat Tamansari, E Surahmat menyebutkan sekitar 11 ribu warga di wilayahnya terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau. Mereka yang berada di dua kelurahan itu sulit untuk mendapatkan air bersih guna mencukupi kebutuhan sehari hari.
Pihak kecamatan sendiri mengaku sudah dua pekan melaporkan kondisi tersebut ke pihak Pemkot, tapi hingga kini belum ada jawaban pasti kapan pengiriminan air bersih didistribusikan. Warga berharap pemerintah bertindak cepat untuk menanggulangi krisis air bersih ini.
[mel]
BERITA TERKAIT: