Ahok Belum Tentu Setujui Pembangunan Monorel oleh PT Adhi Karya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 15 September 2014, 18:20 WIB
rmol news logo Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum memutuskan apakah pembangunan mega proyek monorel yang diajukan oleh PT Adhi Karya akan disetujui nanti atau tidak.

Pasalnya, kata Ahok, sapaan akrabnya, rute yang diajukan oleh BUMN itu masih bertabrakan dan belum sesuai. Bahkan beberapa rute diantaranya masih mengikuti jalur Mass Rapid Transit (MRT).

Bila hal itu disetujui, Ahok menilai hal itu akan sia-sia karena ada dua rute yang sama dalam satu wilayah. Apalagi Pemprov DKI Jakarta sendiri akan membangun Light Rapid Transit (LRT) dengan jalur ke arah bandara.

"Makanya menurut saya mereka (jalur monorel yang diajukan PT Adhi Karya) tabrakan. Jalur selatan utara masih kayak MRT, terus ke bandara, kita kan mau bangun LRT dari pengusaha. Jadi mesti duduk lagi," ungkapnya di Balaikota, Jakarta Pusat hari ini (Senin, 15/9).

Ahok mengaku, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap agar pembangunan moda transportasi dipercepat di ibukota. Hanya saja, Ahok lebih memilih pola pembangunan bebas biaya yang artinya, Pemprov DKI tidak perlu mengeluarkan biaya satu sen pun untuk proyek itu.

Untuk PT Adhi Karya, Ahok mengimbau agar segera melakukan komunikasi dengan BUMD DKI.

"Nah kita minta kamu ngomong aja dulu sama BUMD. Kuat nggak (pembiayannya)? Pak Jokowi kan pengennya dalam 2-3 tahun beres. Dia merasa 2 tahun ini nggak gerak-gerak ini transportasi massal kecuali MRT doang. Ini kan butuh Keppres segala macam kan. Nah kita mau rampungkan. Mumpung Jokowi di pusat, nanti untuk kita beresin," sambungnya.

Pembangunan Monorel yang diajukan oleh PT Adhi Karya, kata Ahok, harus menggandeng BUMD DKI. Karena itu ia ingin perusahaan membahas keuntungan dan kerugian dengan BUMD bila ternyata nanti ada penambahan dan perubahan rute saat pembangunan.

"Konsorsium, join dengan BUMD DKI dengan BUMN. Kita tunggu aja. Terus ada masalah kalau kamu ada rute tambahan dan bengkokin rute atau dia punya beton. Itu biaya tinggi karena mesti lebar. kalau beton kan gede," ungkapnya.

Kata Ahok, PT Adhi Karya mengaku ingin bergabung dalam pembangunan LRT. Sayangnya, Ahok menolak keinginan PT Adhi Karya.

"PT Adhi Karya juga mau ubah ke LRT. Dia cuma pengen mau join gimana. Saya bilang masalah kita nggak mau join nih," ungkap Ahok. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA