Ya, di musim kemarau kali ini sekitar 200 hektar lahan pesawahan di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya, mengalami kekeringan. Akibatnya tiga musim panen padi, para petani hanya bisa gigit jari karena gagal panen.
Guna mengantisipasi hal tersebut, para petani yang tergabung dalam kelompok tani Nangela Mukti, kemudian beralih bercocok tanam palawija, seperti mentimun, cabe, bawang, buncis dan tomat.
Menurut Ketua Kelompok Tani Nangela Mukti, Dadang Sunandar, peralihan bercocok tanam tersebut ternyata membawa berkah. Pasalnya keuntungan yang didapat bisa melebihi menanam padi. Untuk kebutuhan air tanaman palawija, memang tambah Dadang, tidak memerlukan air berlebih. Para petani mengantisipasi sumber air untuk penyiraman tanaman dengan membuat beberapa sumur.
Meski mendapatkan hasil yang cukup lumayan, namun para petani masih mengeluhkan harga pembelian bibit yang masih melambung. Sementara dinas terkait hingga kini tidak berdaya menurunkan harga bibit palawija padahal kelompok tani ini beberapa kali meminta pengawasan harga.
Sementara itu dampak kemarau panjang kini mulai dirasakan ratusan warga Kampung Ciluncat, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Warga terpaksa harus mengkonsumsi air sumur yang mirip kubangan dengan kualitas buruk karena kotor dan berwarna kuning. Warga tidak punya pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya, seperti mencuci dan mandi. Sementara untuk kebutuhan minum dan memasak terpaksa harus membeli.
Menurut Ketua RW setempat, Ali Sodikin, sumber air yang mirip kubangan dengan jarak mencapai setengah kilo meter dari pemukiman ini terpaksa menjadi rebutan warga. Setiap pagi dan sore, mereka antri karena tidak ada lagi sumber air yang bisa diambil.
"Beberapa sumur warga yang berada tak jauh dari rumah sudah tidak bisa digunakan lagi. Kondisinya kering kerontang, sejak satu bulan lalu,†kata Ali Sodikin, ketika ditemui wartawan Minggu (14/9) siang.
Hingga kini warga belum mendapatkan bantuan dari dinas terkait untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan usulan warga untuk membuat sumur artesis beberapa tahun lalu belum terealisasikan Pemkot Tasikmalaya.
[wid]
BERITA TERKAIT: