Pejabat Kementerian Kesehatan Guinea, Dr Sakoba Keita menyebutkan, para ahli setempat dan internasional menetapkan jumlah kasus yang dikonfirmasi setelah melakukan pemeriksaan biologi. Hasilnya ada 109 kasus serangan virus Ebola yang dikonfirmasi di negara Afrika Barat itu.
"Analisis biologi dapat dicapai dengan cepat," kata Keita, sebagaimana dikutip
Oana News, Minggu (20/4).
Ia menambahkan, mulai sekarang jumlah korban jiwa hanya akan dihitung berdasarkan kasus yang dikonfirmasi.
Dari 36 kasus dugaan Ebola di ibukota Guinea, Conakry, tercatat 15 korban tewas. Di Macenta, kota kecil di bagian tenggara Guinea, dua orang telah meninggal, sementara 13 kasus dikonfirmasi. Satu orang juga meninggal, masing-masing di kota Kissidougou di bagian selatan negeri tersebut dan di Kota Dabola, Guinea Tengah.
Dalam perubahan status Ebola yang diposting di jejaringnya pada Sabtu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sampai 17 April, Kemenkes Guinea telah melaporkan sebanyak 203 kasus klinik penyakit akibat virus Ebola, termasuk 129 kematian.
Nama virus Ebola, yang pertama kali ditemukan pada 1976 dalam dua wabah yang menyebar secara bersamaan di Sudan dan di Republik Demokratik Kongo (DRC), diambil dari nama Sungai Ebola. Di DRC, penyakit itu ditemukan di satu desa tak jauh dari sungai Ebola.
Masih belum ada obat buat penyakit akibat virus mematikan Ebola, yang memiliki masa inkubasi antara dua dan 21 hari dan mengakibatkan kematian sampai 90 persen.
[wid]
BERITA TERKAIT: