ACT: Banjir Subang Layak Diperhatikan Seperti Jakarta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 23 Januari 2014, 10:49 WIB
ACT: Banjir Subang Layak Diperhatikan Seperti Jakarta
FOTO:HUMAS ACT
rmol news logo Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan Tim Rescue Disaster Emergency and Relief Management (DERM) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ke Subang, sejak hari pertama banjir terjadi, Sabtu (18/1). Sementara sebagian besar tim rescue masih fokus dengan penanganan banjir yang terjadi di Ibukota, Jakarta dan sekitarnya.

"Sejak hari pertama, kita telah melakukan aksi di Rawa Tanjung Kecamatan
Ciasem, untuk memasok makanan ke daerah pengungsi yang terisolir," lapor
Iqbal Komandan rescue banjir Subang seperti dikutip dari rilis staf Hubungan Media ACT, Lingga Permesti yang diterima redaksi, pagi ini (Kamis, 23/1).

Tim juga melakukan evakuasi di Pamanukan Kota, terutama orang tua dan kaum ibu yang membawa bayi. Menurut Iqbal, banjir saat ini sudah mulai surut, dengan ketinggian air kurang dari satu meter. Saat ini korban banjir di Subang sangat membutuhkan logistik (makanan siap saji, makanan instan, air mineral) pakaian, pembersih lantai dan kebutuhan lainnnya.

Selain itu, korban banjir juga sangat membutuhkan penanganan medis, karena banyak korban banjir yang mengidap penyakit pasca banjir, seperti penyakit kulit. Dari informasi awal 13 Kecamatan terdampak, hari ini tercatat 24
kecamatan atau tak kurang dari 140 desa terdampak banjir.

Vice President Humanity Network Departmen ACT, M. Insan Nurrohman menegaskan, besarnya skala dampak banjir Subang, layak mendapat perhatian dan treatment kemanusiaan seperti Jakarta.

"Kita lihat, titik pengungsian amat banyak, perlu dukungan posko-posko agar penanganan pengungsi lebih terjamin," ujar M.Ihsan.

Kendati terbilang besar, ada harapan banjir Subang menyurut. Pekalongan
dilaporkan banjirnya surut. Begitu pun akses jalan raya Pantai Utara sudah bisa
dilalui. Kendati begitu, upaya antisipasi tidak dihentikan. Laporan pengungsian masih menunjukkan angka yang besar yakni 192 ribu jiwa.

"Maka, mengirim dua tim saja, jauh dari cukup. Kita usahakan merekrut lebih banyak relawan agar skala penderitaan akibat banjir di Subang bisa dibantu lebih baik," imbuh Insan.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA