"Pengaruh keterlambatan musim hujan ini tidak terlalu terasa pada MT1, namun besar pengaruhnya pada MT2 kelak. Kami khawatir pada umur rawan padi akan kekurangan air karena datangnya kemarau," kata Fahrur Rozi, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Mulya Banyumas, Rabu (20/11).
Fahrur mengatakan biasanya pada pertengahan bulan November petani sudah mulai tanam. Namun kini petani, terutama di sawah tadah hujan, baru mulai menebar benih. Musim tanam lahan baru dilakukan mulai pertengahan Desember.
"Berdasar kalender pertanian kami sudah terlambat sekitar sebulan," ujarnya.
Diprediksi musim panen akan terjadi pada bulan Maret 2013. Dikurangi masa pengolahan lahan, maka MT2 baru bisa dilakukan pada bulan April. Padahal bulan Juni seperti tahun-tahun sebelumnya sudah masuk musim kemarau.
"Kalau April baru tanam, maka pada bulana Juni masih masa vegetatif. Masih rawan dampak kekeringan. Sawah tadah hujan terancam kekurangan air. Bahkan bisa puso," jelasnya.
Fahrur mengimbau agar petani segera menebar benih untuk mengejar keterlambatan musim tanam. Saat panen nanti petani juga diminta segera menebar benih untuk mengurangi dampak kekeringan yang diduga bakal terjadi.
[rus]
BERITA TERKAIT: