"Saya berpikir akan lulus menjadi PNS dengan membayar uang segitu (Rp30 juta)," terangnya di kawasan Jl Brigjen Darsono, Cirebon seperti dikutip dari
JPPN, Selasa (19/11).
Namun, dalam perjalanannya dia menyadari nilai Rp 30 juta itu terlalu rendah untuk harga PNS. Ia baru menyadari setelah bertanya ke sana kemari tentang “harga pasaran†menjadi PNS. Bujuk rayu pejabat tersebut, seolah menjadi magnet bagi dia untuk menyerahkan uang yang dipinjamnya dari salah satu bank tersebut. Selain itu, sang pejabat meyakinkan dirinya, agar tidak membuka hal ini kepada siapapun. Sebab, jika terbuka dan ada yang mengetahui, dikhawatirkan akan menjadi persoalan dan sandungan perjalanan honorer itu menjadi PNS.
"Namanya dijanjikan jadi PNS, saya mau saat ditawarkan harga Rp30 juta," ungkapnya.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Uang telah diserahkan dan belum dikembalikan. Padahal, temannya sesama honorer K-2 telah mengingatkan agar tidak melakukan praktik seperti itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: