"Ini merupakan keunggulan pasangan ini yang mencalonkan satu paket. Sangat jarang pilkada di Indonesia yang mengajukan satu paket dalam dua kali pemilihan gubernur. Nah, ini jelas menimbulkan simpati publik luar biasa di Jatim. Pasangan ini dianggap serasi dan mampu berbagi peran dalam memimpin Jatim lima tahun pertama," ujar pakar komunikasi politik Universitas Mercu Buana, Heri Budianto saat dihubungi di Jakarta, Jumat (30/8).
Dia menambahkan, faktor petahana membuat program-program pemerintah daerah yang dianggap menyentuh masyarakat sangat menguntungkan pasangan dengan nama Karsa itu.
"Ini jelas tidak dimiliki pasangan lain," kata Heri.
Selain itu, lanjut Heri, lawan berat pasangan Karsa yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawireja dianggap minim persiapan karena persoalan yang dialami pasangan ini karena sempat tidak lolos di KPUD.
"Saya kira faktor harmonisasi pasangan ini (Karsa) yang sangat dominan. Justru mesin partai bukan penentu," katanya.
Namun begitu, Heri memastikan kemenangan Karsa tidak akan berpengaruh signifikan dalam pemilihan legislatif 2014 mendatang, khususnya bagi Partai Demokrat.
"Kemenangan pasangan Demokrat dalam pilgub Jatim ini tidaklah dapat dijadikan cermin bagi keunggulan Demokrat dalam Pileg 2014 mendatang," tegas Heri.
[rus]
BERITA TERKAIT: