Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Djoko Murjanto yang menghadari langsung ujicoba Kelok Sembilan tersebut, mengatakan, jembatan layang tersebut hampir rampung dan hanya menyisakan beberapa pekerjaan finalisasi. Kementerian PU juga segera menerbitkan sertifikat laik fungsi untuk kemudian diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II Kementerian PU, Maruasas Panjaitan menyebutkan, jalan layang yang mulai dikerjakan pada 2003 ini akan difungsikan hingga H+10 Lebaran. Setelah itu, jalan akan ditutup kembali untuk perbaikan sebelum diresmikan.
Kelok Sembilan adalah nama untuk ruas jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau. Jalan ini merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera di kilometer 146 dan kilometer 148.
Seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PU RI, pembangunan Kelok Sembilan dilakukan dalam dua tahap. Pada fase awal dilakukan pembangunan empat jembatan sepanjang 720 meter dan jalan penghubung sepanjang 1.950 meter. Pembangunan lalu dilanjutkan tahap II berupa dua jembatan dan tambahan jalan penghubung.
Berdasarkan kajian Direktorat Jenderal Bina Marga, dengan dioperasikannya Kelok Sembilan secara penuh akan bisa menekan biaya operasional kendaraan dan penumpang hingga Rp 134,5 milar per tahun. Hal tersebut karena dengan adanya jalan layang itu akan menghilangkan kemacetan dan mengefisiensikan konsumsi bahan bakar kendaraan yang melaluinya.
Dari sisi konstruksi, jalan layang Kelok Sembilan sangat unik karena menyatu serta melengkapi kelestarian lingkungan cagar alam. Konstruksinya direncanakan tidak hanya mampu untuk menahan beban vertikal dan gempa, tetapi juga merupakan karya seni yang menyatu dengan lingkungannya.
[rus]
BERITA TERKAIT: