Menunggu Aksi Nyata Dedi Mulyadi Tanggulangi HIV/AIDS di Jabar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Minggu, 11 Mei 2025, 09:33 WIB
Menunggu Aksi Nyata Dedi Mulyadi Tanggulangi HIV/AIDS di Jabar
Ilustrasi simbol HIV/AIDS/Net
rmol news logo Aliansi Literasi dan Transformasi Rakyat Semesta (ALTRAS) menunggu gebrakan nyata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait penanggulangan HIV/AIDS yang terus meningkat di Tanah Pasundan.

Berdasarkan data kumulatif Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat 2010-2024, tercatat 80.060 kasus HIV dan 17.668 kasus AIDS. Peningkatan signifikan terlihat pada kasus HIV, yang melonjak 100 persen dari 5.666 kasus pada tahun 2020 menjadi 10.405 kasus pada tahun 2024. 

Situasi ini semakin mengkhawatirkan dengan ditemukannya 379 kasus HIV pada ibu hamil pada tahun 2024. Hal ini berakibat terdapat 855 kasus HIV pada anak usia 0-19 tahun di tahun 2024. 

"Data ini mengindikasikan perlunya intervensi yang lebih komprehensif dan efektif untuk mencegah penularan dari ibu ke anak," kata Koordinator ALTRAS Jawa Barat Iwan S. Amintrapadja melalui keterangan resminya, Minggu 11 Mei 2025.

Selain itu, kata Iwan, diperlukan juga intervensi program pencegahan HIV/AIDS pada kelompok laki-laki berisiko tinggi yang jumlahnya mencapai tiga juga orang pada 2021 berdasarkan estimasi Populasi Kunci Lelaki Berisiko Tinggi, Kemenkes.

"Ini akan mengakibatkan penularan kepada pasangan (ibu rumah tangga) dan anak dari ibu yang terinfeksi HIV," kata Iwan. 

ALTRAS mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk program "Nyaah Ka Indung" yang digagas Dedi Mulyadi. 

Iwan mengatakan, program yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak ini memiliki potensi besar dalam menjangkau populasi rentan. 

Namun, data kasus HIV/AIDS yang terus meningkat menunjukkan bahwa diperlukan penguatan dan perluasan program yang secara spesifik menyasar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. 

"Peningkatan kasus HIV/AIDS di Jawa Barat adalah alarm bagi kita semua. Dampaknya tidak hanya pada individu yang terinfeksi, tetapi juga pada keluarga dan masa depan generasi penerus," kata Iwan.

Iwan mendorong agar Pemprov Jawa Barat mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dan terukur dalam menanggulangi epidemi ini. 

Berikut empat rekomendasi ALTRAS:

- Penguatan Program Pencegahan Penularan HIV Ibu ke Anak: Mengintensifkan skrining HIV pada ibu hamil dan memberikan intervensi yang efektif untuk mencegah penularan virus kepada bayi. 

- Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan HIV AIDS yang Komprehensif dan masif pada anak dan remaja: Meningkatkan kesadaran kepada orangtua untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dan HIV AIDS pada anaknya secara lengkap dan berkelanjutan. 
 
- Keterlibatan Aktif Perusahaan dalam Program HIV/AIDS di tempat kerja: dengan program ini maka, laki-laki berisiko dapat diberikan informasi tentang HIV/AIDS, dilakukan tes HIV secara berkala sehingga dapat menurunkan risiko penularan ke pasangan secara lebih terpadu.  

- Integrasi Program Kesehatan: Memastikan program penanggulangan HIV/AIDS terintegrasi dengan program kesehatan lainnya, termasuk program kesehatan ibu dan anak seperti "Nyaah Ka Indung," untuk mencapai hasil yang lebih optimal. rmol news logo article




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA