Data Kemenkes menunjukkan, varian ini pertama kali ditemukan di Kepulauan Riau. Hingga saat ini sembilan kasus tercatat di DKI Jakarta, lima kasus di Jawa Tengah, tiga kasus di Kepulauan Riau, satu kasus di Kalimantan Barat, dan satu kasus di Kalimantan Selatan.
"Masih belum ada data yang lebih lengkap mengenai apakah subvarian ini akan menyebabkan peningkatan kasus di Indonesia atau tidak," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Subvarian BN.1 sendiri sudah terdeteksi di lebih dari 30 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan India.
Di AS, subvarian ini sudah masuk daftar virus corona yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) lantaran sudah menyumbang empat persen dari total kasus Covid-19.
Meski sudah terdeteksi di beberapa negara, namun subvarian ini belum teridentifikasi menjadi sumber peningkatan kasus. Walau begitu, pakar Covid di Arkansas State University, Dr. Raj Rajnarayanan memperingatkan subarian ini sangat kebal.
BERITA TERKAIT: