Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meski Penularan Lebih Cepat dari Delta, Pasien Covid-19 Varian Omicron yang Dirawat Masih Rendah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 08 Februari 2022, 22:21 WIB
Meski Penularan Lebih Cepat dari Delta, Pasien Covid-19 Varian Omicron yang Dirawat Masih Rendah
Jurubicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi/Net
rmol news logo Kementrian Kesehatan menyampaikan bahwa, meskipun penularan virus corona varian baru Omicron lebih cepat dari varian delta, namun pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit di wilayah Jawa-Bali dan Banten masih rendah.

Jurubicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, dengan menjaga fasilitas layanan kesehatan bisa tetap berjalan optimal di masa lonjakan kasus, pemerintah meyakini mampu memberikan layanan bagi pasien yang membutuhkan.

Nadia menjelaskan, per 6 Februari 2022, DKI Jakarta mengkonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus Delta yang mencapai 14.619 kasus. Kendati demikian, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit karena Omicron berjumlah 9.364, atau setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta 2021 lalu.

Begitu juga dengan Banten yang mencatat konfirmasi 4.885 kasus per 6 Februari 2022, lebih tinggi dari kasus Delta yaitu 3.994 kasus. Namun, pasien yang dirawat di RS berjumlah 966 orang, jauh lebih rendah dibanding pasien yang dirawat di puncak gelombang Delta, yaitu 4.268 orang. Masih di periode yang sama, kasus konfirmasi di Bali sebanyak 2.031, sedikit lebih tinggi dari puncak Delta yaitu 1.910 kasus. Namun, pasien yang dirawat sebanyak 948 orang, jauh lebih sedikit dari puncak Delta yaitu 2.263 kasus.

“Masyarakat diharapkan agar tidak menjadikan kasus konfirmasi sebagai patokan, karena perawatan pasien di rumah sakit menjadi poin penting yang menjadi fokus saat ini. Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif dan hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2).

Nadia menyampaikan, kebijakan Kementerian Kesehatan untuk memprioritaskan pasien bergejala sedang, berat, dan kritis serta yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit akan mampu mengurangi beban pelayanan kesehatan hingga 70persen.

Hingga Minggu (6/2) tercatat bahwa 356 pasien meninggal, 42persen memiliki komorbid. Lalu 44persen dari korban meninggal adalah lansia dan sebagian besar korban (69persen) belum divaksinasi lengkap.

“Melengkapi vaksinasi terutama bagi lansia dan yang memiliki komorbiditas sangat dianjurkan, karena akan mengurangi dampak terberat saat terinfeksi virus Covid-19. Selain itu menjaga protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) saat ini harus diperketat lagi demi mencegah penularan lebih jauh lagi,” pungkas dr. Nadia.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA