"Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat dan serius," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (1/7).
Ganjar meminta seluruh bupati dan walikota di Jateng untuk melaksanakan PPKM Darurat tersebut secara ketat. Sosialisasi kepada masyarakat pun diminta dilakukan secara terbuka.
"Bupati/Walikota harus mencari jalan keluar, sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat. Tidak boleh ada satu pun Bupati/Walikota yang menawar, semuanya harus melaksanakan dengan baik. Kalau 14 hari bisa dilakukan, maka ini bisa menekan," tegasnya.
Dari pengalaman yang sudah terjadi, Ganjar melihat praktik Jogo Tonggo di masyarakat berjalan baik. Beberapa tempat yang dikunjungi semua saling tolong-menolong antarsesama warga.
Jika ada masyarakat yang kesulitan selama PPKM Darurat, dapat menghubungi pejabat di daerahnya masing-masing.
Ganjar juga minta masyarakat melapor ke
call center di Kabupaten/Kota atau Provinsi jika mengalami kesulitan.
"Masyarakat tenang saja, tidak apa-apa. Kalau ada yang kesulitan, lapor saja. Saya rasa dalam konteks karantina wilayah atau
lockdown ini semua bisa digerakkan secara kolaboratif," tandasnya.
BERITA TERKAIT: