Ternyata, peningkatan pada hari itu paling banyak tersebar di Provinsi Jawa Timur, karena jumlahnya mencapai 502 orang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, wilayah yang ia pimpin mengalami peningkatan risiko penularan yang cukup tinggi selama dua hari belakangan.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi sebaran Orang-Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berpotensi memperbesar potensi kasus positof Covid-19 bertambah pesat.
"OTG yang potensi terkonfirmasi positif Covid-19 angkanya makin naik. Contoh di Jawa Timur semula 21 persen naik 26 persen, dua hari belakangan sudah 34,2 persen," sebut Khofifah dalam sebuah video conference, Sabtu (23/5).
Para OTG yang masih berkegiatan disekitar lingkungan masyarakat, lanjut Khofifah, tidak memiliki gejala flu, sesak nafas dan bahkan demam. Karena itu, masyarakat sulit mengetahui potensi penularan dari orang-orang ini.
"Kita jaga diri kita, kita jaga keluarga kita, kita jaga kerabat kita," imbaunya
Secara khusus, ia juga meminta agar masyarakat perantau asli Jawa Timur yang berada di daerah-darrah epicentrum penyebaran Covid-19 untuk tidak mudik.
Karena menurutnya, mereka secara tidak langsung telah menjadi orang dengan resiko atau yang disebut ODR.
"Karena kita yang berada di daerah-daerah epicentrum Covid yang menyebar secara masif, maka posisi kita adalah ORD, orang dengan risiko," tuturnya.
"Kapan orang dengan risiko ini kemudian kembali ke kampung atau mudik, maka potensial menyebarkan menularkan siapa saja akan kita temui," pungkas Khofifah.
BERITA TERKAIT: