Di saat yang sama, penyakit menular seperti TBC dan sepsis juga belum turun signifikan. Situasi ini menempatkan deteksi dini dan diagnosis akurat sebagai kunci utama penyelamatan kesehatan publik.
Menangkap tantangan itu, PT Sysmex Indonesia kembali menggelar 10th Sysmex Scientific Seminar, forum ilmiah dua tahunan yang mempertemukan dokter patologi klinik, dokter spesialis, akademisi, hingga pemangku kebijakan kesehatan nasional.
Mengusung tema “Diagnostics at the Core: Strengthening Foundations for Sustainable Population Health,” seminar ini menegaskan bahwa laboratorium bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi sistem kesehatan nasional. Sejalan dengan agenda Transformasi Kesehatan 2025–2029 Kementerian Kesehatan, yang menekankan promotif, preventif, dan deteksi dini.
Lewat sesi ilmiah lintas bidang mulai dari hematologi, urinalisis hingga hemostasis, seminar ini membedah inovasi terbaru diagnostik. Dari parameter lanjutan sepsis, evaluasi anemia dan thalassemia, sampai analisis koagulasi untuk deteksi gangguan trombosis.
Sejumlah tokoh penting hadir. Salah satunya Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes RI, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, yang menyoroti arah penguatan layanan primer serta pentingnya diagnostik dalam program skrining nasional.
Presiden Direktur PT Sysmex Indonesia, Emilani Nababan, menegaskan komitmen perusahaan di garis depan diagnostik nasional.
“Selama dua dekade Sysmex Indonesia menghadirkan inovasi yang bukan hanya mutakhir, tapi relevan dengan kebutuhan layanan kesehatan nasional. Diagnostik harus jadi garda terdepan pencegahan penyakit,” tegas Emilani.
Dari level regional, Presiden dan CEO Sysmex Asia Pacific, Frank J. Buescher, menyoroti pentingnya ekosistem data dalam dunia kesehatan modern.
“Diagnostik kini bukan sekadar hasil lab, tapi bagian dari sistem data untuk pengambilan keputusan klinis dan kebijakan. Teknologi terintegrasi dan machine learning akan memperkuat sistem kesehatan negara-negara seperti Indonesia,” ujarnya.
Tak kalah penting, seminar ini juga menekankan digitalisasi laboratorium dan data-driven diagnostics, agar hasil pemeriksaan antar fasilitas lebih seragam dan keputusan medis makin presisi.
Medical Scientific & Public Affairs Manager Sysmex Indonesia, Sully Kosasih, mempertegas posisi diagnostik sebagai tulang punggung kesehatan publik.
“Pemeriksaan diagnostik adalah pilar kesehatan populasi. Deteksi dini yang tepat mampu menekan penyakit kronis, mempercepat pengobatan, dan memperkuat sistem kesehatan nasional,” tandasnya.
Sysmex Indonesia menegaskan, ketahanan kesehatan bangsa tak bisa dibangun sendirian. Kolaborasi tenaga medis, pemerintah, dan industri diagnostik harus terus diperkuat. Melalui forum ini, sains dan kepentingan publik dipertemukan demi satu tujuan: Indonesia yang lebih sehat dan tangguh.
BERITA TERKAIT: