Kepada awak media, ETH mengaku gembira karena telah memberikan klarifikasi di hadapan penyidik Polda Metro Jaya.
"Alhamdulillah wawancaranya berjalan dengan lancar, proses hukum memang seperti ini, tidak ada yang luar biasa, dan kami senang, saya senang karena akhirnya bisa mengungkapkan yang sebenarnya," kata ETH.
Sementara itu, penasihat hukum ETH, Faizal Hafied mengatakan kasus ini sarat akan pembunuhan karakter.
"Bahwa semua yang beredar ini adalah berita yang tidak tepat, kurang tepat dan menyesatkan dan merupakan pembunuhan karakter untuk klien kami," kata Faizal.
Sebab, Faizal menerangkan, pelaporan ini diduga kuat berkaitan dengan pemilihan rektor pada Maret 2024 dan prosesnya sudah dimulai sejak Januari 2024.
"Jadi kalau tidak ada pemilihan rektor, maka kasus ini, tidak akan Laporan Polisi. Karena kasusnya dianggap waktu-waktu yang lama. Seharusnya apabila dirasa memang benar terjadi kejadian tersebut laporankan sesegera mungkin," kata Faizal.
Dugaan pembunuhan karakter dan politisasi kasus menguat karena muncul pelaporan terhadap kliennya pada awal tahun.
Lanjut Faizal, hal ini pun disampaikan ETH kepada penyidik saat menjalani pemeriksaan.
Ke depan, Faizal berharap, usai kliennya diperiksa, penyidik Polri dapat mengungkap kasus ini secara tuntas dengan waktu yang singkat.
"Kami harapkan bahwa per-hari ini kita sudah sampaikan, kita sudah klarifikasi tadi, dan nama baik beliau bisa dipulihkan sebagaimana sedia kala, dan bisa bekerja kembali running untuk bisa memberikan yang terbaik kepada dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Universitas Pancasila," kata Faizal.
BERITA TERKAIT: