Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan masyarakat Indonesia, khususnya politisi sering tidak bisa membedakan ranah tugas dan wewenangnya masing-masing.
Masyarakat, kata dia, kerap mencapuradukkan kepentingan individu atau organisasi untuk terlibat dalam berbagai kepentingan atau biasa disebut conflict of interest.
"Itu lah negara kita sering tidak faham
conflict of interests (COI)," ujar Saut melalui pesan singkat, Jakarta, Kamis (27/9).
Sebelumnya, tersangka kasus PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih mengatakan pihaknya dimandatkan petinggi Golkar untuk mengawal proyek PLTU Riau-1.
Eni yang merupakan Wakil Ketua Komisi bidang energi di DPR itu lantas mengawal proyek senilai Rp 12,87 triliun tersebut. Namun, dalam perkembangannya KPK mencium adanya indikasi praktik suap dalam pelaksanaan proyek ini.
KPK menduga Eni telah menerima fee atau duit pelicin dari seorang pemilik saham Blackgold Natural Resources, Johannes B Kotjo terkait pengurusan proyek PLTU Riau-1.
Turut terlibat juga dalam kasus ini mantan Menteri Sosial Idrus Marham. Idrus diduga menerima fee dari Kotjo. Saat ini, Eni, Kotjo, dan Idrus sudah divonis tersangka oleh KPK.
[lov]
BERITA TERKAIT: