Politisi Harus Bedakan Kepentingan Individu Dan Organisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 27 September 2018, 13:52 WIB
Politisi Harus Bedakan Kepentingan Individu Dan Organisasi
Saut Situmorang/Net
rmol news logo Kabar pembangunan PLTU Riau-1 yang merupakan proyek negara yang dikaitkan dengan Partai Golkar disorot Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan masyarakat Indonesia, khususnya politisi sering tidak bisa membedakan ranah tugas dan wewenangnya masing-masing.

Masyarakat, kata dia, kerap mencapuradukkan kepentingan individu atau organisasi untuk terlibat dalam berbagai kepentingan atau biasa disebut conflict of interest.

"Itu lah negara kita sering tidak faham conflict of interests (COI)," ujar Saut melalui pesan singkat, Jakarta, Kamis (27/9).

Sebelumnya, tersangka kasus PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih mengatakan pihaknya dimandatkan petinggi Golkar untuk mengawal proyek PLTU Riau-1.

Eni yang merupakan Wakil Ketua Komisi bidang energi di DPR itu lantas mengawal proyek senilai Rp 12,87 triliun tersebut. Namun, dalam perkembangannya KPK mencium adanya indikasi praktik suap dalam pelaksanaan proyek ini.

KPK menduga Eni telah menerima fee atau duit pelicin dari seorang pemilik saham Blackgold Natural Resources, Johannes B Kotjo terkait pengurusan proyek PLTU Riau-1.

Turut terlibat juga dalam kasus ini mantan Menteri Sosial Idrus Marham. Idrus diduga menerima fee dari Kotjo. Saat ini, Eni, Kotjo, dan Idrus sudah divonis tersangka oleh KPK. [lov]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA