Dalam cerita tersebut Novanto menyebut sejumlah nama politisi senior Partai Golkar mulai dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman hingga Akbar Tanjung.
Haryono sambung Novanto sosok yang lebih banyak membantu saat merantau ke Jakarta setelah selesai kuliah di Surabaya.
"Setelah kuliah di Surabaya saya kuliah di perguruan Jakarta, di situ saya ucapakan terima kasih kepada mantan Menpora Haryono Isman. Karena kemurahan hati beliau lah anak malang ini bisa jadi orang," ujarnya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (13/4).
Suara Novanto beberapa kali bergetar saat membacakan pembelaannya. Novanto menilai keluarga Haryono menjadi saksi bagaimana dirinya bertahan hidup untuk menggapai cita-cita.
Apa saja ia lakukan untuk bertahan hidup, bahkan di tengah keluarga Haryono, Novanto mengaku sempat mengerjakan pekerjaan rumah dan rendah untuk melanjutkan kuliah.
Novanto sering berdeham untuk membendung kesedihan, suaranya terkadang bergetar memecah pilu pengunjung sidang.
"Saya rela mengabdi menjadi pembantu, nyuci, ngepel menjadi supir dan bangun pagi untuk mengantarkan anak-anaknya dan semua itu saya lakukan agar tetap bisa melanjutkan kuliah saya," ujar Novanto.
Selain Haryono Isman, Novanto juga menyebut nama orang hebat yang telah membantunya diantaranya Sudikatmono, Akbar Tanjung, Abu Rizal Bakrie dan Wismoyo Aminal Wasan.
[nes]
BERITA TERKAIT: