Hal ini ditegaskan Asisten Operasi Kapolri (Asop) Irjen M Iriawan dalam kunjungan tim monitoring dan evaluasi serta asistensi penanggulangan Karhutla di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/8). Kunjungan tim monitoring,evaluasi dan asistensi penanggulangan karhutla zona Sumatera di Riau juga dihadiri Kabaharkam Polri Komjen Putut, serta para pejabat Polda Sumsel, Aceh, Sumut, Jambi dan Polda Riau.
Iriawan memaparkan data penanggulangan karhutla sampai Juli 2017 terjadi penurunan baik jumlah
hotspot, areal kebakaran dan perkara yang ditangani baik pelaku perorangan maupun korporasi.
Menurutnya, penurunan
hotspot dari 2016 hingga Juli 2017 sebesar 18.69 persen atau 3.183 titik. Tahun 2016 hotspot terdapat 3.915 titik dan pada Juli 2017 menjadi 732 titik.
Iriawan juga menayangkan video pembuatan kanal, baik secara teori maupun inovasi yang dilakukan Polda Sumsel sebagai solusi penanggulangan karhutla dan langkah-langkah yang harus dilakukan melalui langkah pencegahan, penanggulangan dan penegakan hukum (Gakkum) yang tegas. Langkah ini guna mengetahui kesiapan masing-masing Polda yang wilayahnya memiliki potensi terjadinya Karhutla. Apel siaga akan digelar di sembilan Polda.
Usai memberikan pengarahan, Iriawan bersama tim melakukan peninjauan Teknik Modifikasi Cuaca ( TMC) di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, posko terpadu karhutla provinsi Riau dan peninjauan lokasi kebakaran hutan melalui udara.
[wid]
BERITA TERKAIT: