Susmelawati digantikan Ajun Komisaris Besar Polisi Dony Setiawan yang masih menjabat Kepala Unit II Subdirektorat IV Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah menegaskan, bakal mencopot anak buahnya yang tidak tegas dalam menjalankan tugas. Termasuk Susmelawati yang menangani kasus intimidasi dan teror terhadap dokter di RSUD Solok bernama Fiera Lovita.
Fiera diintimidasi dan diancam oleh ormas tertentu karena opininya di halaman media sosial (medsos). Fiera dianggap melecehkan tokoh ulama Islam, Rizieq Shihab, padahal Fiera tidak menyebutkan nama atau identitas siapapun dalam postingannya.
Meski Fiera sudah meminta maaf, tapi teror dan ancaman sekaligus intimidasi masih diterima Fiera. Sebaliknya, pejabat daerah dan kepolisian Solok berani mengklaim bahwa masalah yang dialami Fiera sudah tuntas dan tidak ada lagi intimidasi.
Hal itu membuat Jenderal Tito geram. Apalagi, anak buahnya di Solok terbukti tidak tegas dan terkesan abai atas kasus itu.
"Kalau saya anggap nanti menurut penilaian saya Kapolres di Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti. Ganti dengan yang berani dan tegas," ujar Tito, kemarin, kepada wartawan di kediaman dinas Ketua MPR RI.
Dony yang ditugakan untuk menggantikan Susmelawati di Polres Solok dikenal sebagai Ketua Tim Narcotics Investigation Center (NIC), sebuah tim pemukul bandar narkotika di Bareskrim Polri.
Pencopotan Kapolres Solok, tercatat dalam telegram rahasia Nomor ST/1408/VI/2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polri Inspektur Jenderal Pol Arief Sulistiyanto, tanggal 2 Juni 2017.
Totalnya, Tito merotasi 109 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) dalam mutasi tersebut.
Rinciannya, 29 pati berpangkat Inspektur Jenderal dan Brigadir Jenderal. Serta 90 pamen berpangkat Komisaris Besar dan Ajun Komisaris Besar.
[ald]
BERITA TERKAIT: