Menurut Fahri, dirinya sempat bersilaturahmi dengan Rochmadi saat melakukan inspeksi mendadak di Mapolres Jaktim. Sejauh yang dikenal, sambung Fahri, sosok aditor utama Badan Pemeriksa Keuangan itu merupakan orang yang sederhada dan tenang.
"Saya kenal beliau pertama di BPK kalau belakangan ini sering datang ke DPR bersama pimpinan BPK. Cukup seringlah," ujar Fahri saat ditemui di Mapolres Jaktim, jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Senin (29/5).
Saat disinggung mengenai kedekatan Fahri dengan Rochmadi bermula saat menjadi kader di Partai Kedilan Sejahtera, Fahri membantahnya.
Menurut mantan pengurus PKS itu, dirinya hanya kenal Rochmadi saat rapat kerja dengan pimpinan BPK dengan DPR.
"Kan nggak boleh pegawai negeri masuk partai, dia kan pejabat eselon satu yang mendampingi pimpinan BPK kalau ke DPR," ujar Fahri.
Diketahui, Rochmadi salah satu pihak yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan pada Jumat (26/5) lalu.
Rochmadi diduga menerima uang sebesar Rp240 juta terkait predikat Wajar Tanpa Pengecualian yang dikeluarkan BPK kepada Kemendes PDTT.
Selain Rochmadi, KPK juga mencokok Inspektur Jendral Kemendes PDTT Sugito dan Jarot Budi Prabowo, Eselon III Kemendes PDTT serta Ali Sadli selaku auditor BPK.
Sugito yang merupakan Ketua saber Pungli Kemendes PDTT ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menyuap Rochmadi Sapto Giri dan Ali Sadli. Suap itu melalui perantara Jarot Budi Prabowo.
Rochmadi kini menjadi tahanan KPK selama 20 hari kedepan. Dirinya ditahan di Rutan Mapolres Jaktim cabang KPK.
[san]