Bea Cukai: Belum Ada Laporan...

Haris Azhar Buka-bukaan

Rabu, 03 Agustus 2016, 09:53 WIB
Bea Cukai: Belum Ada Laporan...
Haris Azhar/Net
rmol news logo Koordinator Komisi un­tuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar buka-bukaan terkait dugaan keterlibatan oknum pejabat Bea Cukai, BNN dan Polri dalam peredaran narkoba yang dilakukan gembong narkoba Freddy Budiman.

"Kalau saya mau selund­upkan narkoba, saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai. Dan orang yang saya hubungi itu semuanya titip harga," ka­tanya, mengutip pernyataan Freddy Budiman beberapa waktu lalu.

Haris menambahkan, harga narkoba yang dibeli dari China seharga Rp 5.000. Sehingga, ia tidak menolak jika ada yang menitipkan harga atau mengambil keuntungan pen­jualan Freddy. "Oknum aparat disebut meminta keuntungan kepada Freddy dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per butir," kata dia.

Namun pernyataan tersebut dibantah Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi. Dia mengata­kan, akan bersikap tegas terh­adap pegawainya yang terlibat jaringan narkoba. Ia pun akan memberikan sanksi tegas jika ada oknum pegawainya terlibat sindikat gembong narkoba Freddy Budiman.

"Kalau memang ada ok­num (pegawai Bea Cukai) yang terlibat dalam jaringan itu (Freddy Budiman), akan kita dalami informasi itu," tegasnya, usai menandatangani MoU dengan Mabes Polri guna meningkatkan devisa negara di Gedung Bea Cukai, Jakarta, kemarin.

Menurut Heru, pada prinsip­nya, dalam rangka pengawasan masuknya peredaran narko­tika, Direktorat Bea Cukai bek­erja sekuat tenaga. Karena itu, pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum pegawainya jika terlibat jar­ingan Freddy. Namun hingga kini, pihaknya belum meneri­ma laporan terkait keterlibatan anak buahnya tersebut.

Heru kembali menegaskan pihaknya tidak segan mem­berikan tindakan atau sanksi tegas, jika memang ada oknum pegawai Bea Cukai yang terli­bat. Tindakan yang diberikan tergantung kesalahan yang diperbuatnya.

"Rapat internal nanti kita putuskan. Tapi belum ada laporan keterlibatan pegawai Direktorat Bea Cukai," pa­parnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA