"Saya mengapresiasi kerja sama dan kerja keras Polda dengan aparat BNN beserta TNI yang cukup serius menggarap persoalan narkoba di Kalsel. Mulai bulan Maret kemarin saya lihat cukup intensif melakukan berbagai operasi," kata
Ketua Bidang Wilayah Dakwah Kalimantan DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsyi melalui rilis elektroniknya, Senin (1/8).
Ia mencontohkan, kasus yang terjadi di Gang Jamaah, yang selama ini dikenal sebagai kampung narkoba, kemudian dua pekan berikutnya operasi di daerah Tanjung Berkat, ada juga yang mendapatkan 1,5 juta zenit di Amuntai, dan 11 juta zenit dan 400 ribu dextro di pelabuhan Tri Sakti. Terakhir beberapa hari kemarin ada juga yang diamankan dari jaringan Medan.
"Namun ada dua hal yang saya evaluasi, pertama operasi besar penanganan narkoba banyak dilakukan oleh Polda. Misalkan saja penggerebekan kampung narkoba di Banjarmasin langsung dipimpin oleh Kapolda. Hal ini tentunya memberikan tanda tanya, lantas Kapolresta selaku pemilik wilayah selama ini ke mana saja?" tanya Aboe Bakar.
Aboe Bakar juga mempertanyakan mengapa setiap ada operasi besar yang menindaklanjuti Kapolda.
"Haruskah setiap operasi besar dilakukan oleh pihak Polda? Demikian pula beberapa THM di lokasi Polresta Banjarmasin kerap mendapat sorotan sebagai tempat peredaran narkoba," ucapnya.
Kedua, lanjut dia, beberapa bulan terakhir sepertinya tensi perang terhadap narkoba menurun. Penangkapan tidak lagi ada yang dalam skala besar seperti bulan Maret kemarin.
"Tentu kita semua tidak meyakini hal ini disebabkan sudah habisnya narkoba di Banjarmasin ataupun Kalsel. Di sini saya mendorong agar sinergi penanganan narkoba kembali ditingkatkan, agar dapat dibongkar jaringan para pedagang besar narkoba," tukas Aboe Bakar
.[wid]
BERITA TERKAIT: