Rutlinah yang merupakan ibu kandung pelaku mengatakan bahwa anaknya yang sedang hamil sering dibuat kesal oleh sang nenek.
"Nenek, ibu kandung saya ini memang susah diatur," katanya, Selasa (29/6).
Menurut Rutlinah, pelaku yang merawat sang nenek kerap dibuat kesal karena susah untuk diurusi sehari-hari.
"Kalau mau dimandikan nggak mau. BAB (buang air besar) selalu sembarangan. Sehari BAB di kain sarung bisa sampai lima kali, sehingga anak saya yang sedang hamil jadi kesal dan memukuli neneknya. Ditambah lagi faktor ekonomi sejak suaminya berada di penjara setahun ini," jelasnya.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, Rutlinah yang keturunan Tionghoa dari kalangan menengah ke bawah bersama anak dan ibunya hanya menempati rumah petak di Jalan Tanah Pasir, Gang Wirabumi RT 07 RW 07, Kelurahan Penjaringan.
Rutlinah sendiri seorang janda yang sehari-hari berjualan es dan kopi untuk menafkahi nenek Hamdah dan anak perempuannya. Sehingga tidak mampu untuk membiayai nenek Hamdah di panti jompo.
Dari kejadian itu, kini nenek Hamdah sendiri dititipkan oleh pihak Kecamatan Penjaringan ke panti jompo Cengkareng sejak beberapa hati lalu.
[wah]
BERITA TERKAIT: