"Saya rencana sore ini mau ke sana, mau lihat langsung," kata Fadli, sambil menambahkan dia ke sana di atas pukul 1-2 siang.
Kasus Sumber Waras sedang ramai dibicarakan. Kasus yang ditangani KPK ini sudah memeriksa 40 orang lebih, termasuk Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Kasus ini bermulai dari pembelian sebagian lahan YKSW oleh Pemprov DKI untuk pembangunan RS Sumber Waras "Kangker" milik Pemprov DKI.
Menurut Fadli, pembelian lahan Sumber Waras sebesar Rp 750 miliar itu dengan cek tunai tidak lazim.
"Itu tidak lazim di dalam transaksi kita. Cek tunai puluhan tahun lalu wajar, sekarang nggak," ungkap politikus Partai Gerindra itu.
Dengan melakukan transaksi dengan cek tunai, Fadli yakin pembelian lahan Sumber Waras oleh Pemprov DKI statusnya tidak clean and clear.
"Jadi kerugian negara itu nyata jelas. Kalau kita waras kita nggak akan berpikir panjang-panjang soal kasus ini, jelas korupsi. Menguntungkan orang lain dan merugikan negara," tukasnya.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan terdapat enam penyimpangan dalam proses pengadaan tanah RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta. Enam penyimpangan itu ditemukan oleh BPK dalam audit investigasi pengadaan lahan RS Sumber Waras. Enam penyimpangan itu terkait dengan proses perencanaan, penganggaran, penyusunan tim pembelian tanah, penetapan lokasi, pembentukan harga, dan penyerahan hasil pengadaan tanah.
[rus]
BERITA TERKAIT: