Bagi mantan Jurubicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie Massardi, hal tersebut hanya candaan semata, bukan hal yang serius. Makanya, dia merasa apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap Ongen dinilai tidak manusiawi.
"Itu bagian dari ledek-ledekan di sosmed (sosial media), tidak ada unsur apa-apa kecuali meledek," kata dia saat dikontak, Kamis (28/1).
Karenanya, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini meminta polisi untuk segera melepaskan Ongen. Takutnya, penahanan Ongen akan membuat citra Polisi semakin buruk di mata rakyat.
"Harusnya seperti itu tidak layak dipenjara, sebaiknya diperingatakan saja untuk tidak mengulangi, bukan kemudian dijadikan delik hukum," kritik Adhie.
Terkait dengan pembungkaman demokrasi, Adhie menilai, Jokowi maupun pendukungnya belum dewasa dalam berpolitik dan pemahaman demokrasi yang masih rendah.
"Ini karena kecentilan para pendukung Jokowi saja, yang merasa tokohnya dilecehkan sehingga meminta polisi untuk menangkapnya, harusnya ini tidak perlu dilakukan," tegasnya.
Apalagi ada beberapa pendukung yang merasa kaget kalau Jokowi bisa jadi presiden. Sehingga, ada yang mencaci atau menghina mereka langsung bereaksi. Ini yang menunjukan Jokowi dan pendukungnya masih anak-anak.
"Ini Jokowi bukan tokoh besar, karena yang namanya tokoh besar dicaci, dihina bukan suatu masalah. Gus Dur, bukan hanya dihina, tapi diancam bakal dibunuh beliau tidak bereaksi. Jadi kalau tokoh besar sudah memahami. Tokoh besar itu harus siap dihina atau dicaci maki, bahkan sampai diancam dibunuh, " ungkap Adhie.
[rus]
BERITA TERKAIT: