Pentolan Partai Nasdem yang disebut-sebut terlibat diantaranya Ketua Umum Surya Paloh dan Sekjen Patrice Rio Capella.
"KPK harus segera menindaklanjuti dan mengungkap sejauh mana keterlibatan nama- nama tersebut. Hal ini penting agar tidak menjadi rumor politik," ujar Ketua Biro Departemen KPK Partai Demokrat, Rahmah Hasjim Adnan, kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Rabu, 7/10).
Di lain hal Rahman mengingatkan agar Surya Paloh dan Patrice Rio Capella untuk tidak khawatir dengan pemeriksaan penyidik KPK. Percepatan pemeriksaan malah bisa menjadi bentuk klarifikasi keduanya jika memang tidak terlibat.
"Sebaiknya pihak-pihak lain juga tidak menjadikan hal ini sebagai alat pukul politik," imbau Rahmah.
Lebih lanjut Rahmah mengatakan independensi KPK diuji dalam pengusutan kasus ini karena melibatkan nama-nama dari partai pendukung penguasa. KPK harus membuktikan diri bebas dari intervensi pihak manapun.
"Jika memang ada keterlibatan semestinya segera ada proses. Tapi jika memang bersih, tidak ada kaitan dengan kasus, segera bersihkan namanya dari ruang publik," tukas Rahmah.
Nama Surya Paloh dan Patrice Rio disebut dalam BAP tersangka M Yagari Bhastara alias Gerry. Keterlibatan keduanya disebut-sebut bermula dari pertemuan di Kantor DPP Partai Nasdem pada minggu ketiga Mei 2015 lalu.
Tersangka Evy Susanti mengakui setelah pertemuan tersebut tak ada lagi pemeriksaan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dengan status Gatot Pujo yang juga suaminya sebagai tersangka kasus korupsi dana bantuan sosial.
Selain Surya Paloh dan gubernur Gatot, pertemuan dihadiri Wakil Gubernur Tengku Erry yang juga ketua DPD Nasdem Sumut dan OC Kaligis selaku Ketua Ketua Mahkamah Partai Nasdem.
Kasus ini bermula laporan Bahar, orang dekat Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry atas dugaan korupsi bansos Pemprov Sumut ke Kejagung. Saat panggilan datang untuk Kabiro Keuangan Pemprov Sumut Ahmad Fuad Lubis, surat itu menyatakan Gatot sudah menjadi tersangka.
[dem]
BERITA TERKAIT: