Menteri Rizal curiga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) operator pelabuhan itu malah menggeser isu
dwelling time dan kereta pelabuhan dengan cara memunculkan opini baru.
"Janganlah ngadu (perang) pasang iklan, itu ngadu duit. Itu biayanya miliaran. Memang betul akan ada
port baru yang mungkin butuh waktu. Kita akan benahi yang sudah ada saja supaya lebih efisien," sindir dia usai rakor di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (14/9).
Rizal berharap cara-cara seperti itu tidak ditiru oleh perusahaan BUMN ataupun kementerian-kementerian lain. Dalam menyikapi perbedaan jangan kemudian 'berperang' melalui iklan di media massa yang berbiaya mahal.
"Para menteri jangan lah perang ide dengan perang iklan," demikian Rizal.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: