"Nggak terlibat saya, saya nggak tahu sama sekali," ujarnya saat dikonfirmasi
RMOL, Jumat (24/10).
Politisi Partai Golkar ini juga membantah ada isu beberapa anggota DPRD dari Komisi D pernah diajak ke luar negeri oleh pengusaha pemenang tender proyek tersebut.
"Aku nggak tahu ada isu beberapa anggota komisi D yang ikut sama pengusaha jalan-jalan. Nggak pernah dengar isu itu," kilahnya.
Bahkan, Zainuddin juga mengaku tak tahu menahu ada proyek pengadaan saringan air di Dinas PU.
"Nggak pernah dengar. Saya nggak terlibat," pungkasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD defenitif dari Partai Hanura Abah Guntur mengaku muncul kericuhan terkait dugaan korupsi proyek perbaikan dan pemeliharaan jaringan atau saringan sampah Dinas PU DKI di Komisi D DPRD DKI periode 2009-2014.
Kata Guntur, saat itu beredar gosip bila ada pimpinan DPRD dan beberapa anggota DPRD di komisi D terlibat korupsi ini.
Namun, dia enggan menyebut detail siapa anggota dewan yang diduga terlibat dalam kasus ini. Dan, sampai saat ini tidak ada politisi Kebon Sirih berterus terang mengenai kasus korupsi yang telah menetapkan mantan Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum DKI Jakarta Rifiq Abdullah, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo, dan mantan Direktur Utama PT. Asiana Technologies Lestari Noto Hartono sebagai tersangka.
[why]
BERITA TERKAIT: