"Saya karena atlit dulu, atlit golf dari Papua. Saya kalau di Jakarta di Rawamangun," kata Yesaya saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta (Senin, 22/9).
Untuk menyalurkan hobinya, Yesaya mengaku menggunakan kocek pribadi. Uang yang dirogoh dari kantongnya tidaklah mahal. Apalagi, stik yang digunakan untuk bermain terbilang sangat biasa.
"Stik saya tidak terlalu mahal hanya yang biasa. Biasa dikasih dari pejabat di Papua, mereka melihat anak-anak Papua yang biasa main golf, saya dikasih," jelas dia.
Selama menjabat sebagai bupati, Yesaya mengaku memiliki penghasilan Rp 6,7 juta. Uang itu sudah ditotal dengan tunjangan yang didapatkannya.
Hakim Ketua Artha Theresia menyindir hobi golf Yesaya. Alasannya, hobi itu kontradiksi dengan penghasilan Yesaya.
"Sudahlah, berhenti main golf. Gaji cuma enam juta mau main golf. Kontrakdisi. Olahraga bisa macam-macam," sindir Hakim Artha.
[dem]
BERITA TERKAIT: