Saksi Iwan Dua Kali Antar Uang ke Ibas dan Andi Mallarangeng

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 29 Agustus 2014, 14:10 WIB
Saksi Iwan Dua Kali Antar Uang ke Ibas dan Andi Mallarangeng
net
rmol news logo Mantan ajudan Muhammad Nazaruddin, Wahyudi Utomo alias Iwan, dihadirkan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek sport center Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum.

Dalam keterangannya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (29/8), Iwan mengaku pernah diperintahkan membawa paper bag bermotif batik berisi uang ke putra Presiden SBY, Edi Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dan mantan Menpora, Andi Mallarangeng.

Paper bag itu diberikan sebelum Kongres Partai Demokrat di Bandung pada tahun 2010.

"Ada dua bag batik. Itu dua kejadian Pak. Yang satu ke Pak Andi dan yang satu ke Mas Ibas," kata Iwan saat ditanya Jaksa KPK.

Walau begitu, Iwan tak merinci untuk apa uang itu. Yang pasti pemberian itu atas perintah Muhammad Nazaruddin.

Jaksa KPK sendiri tak bertanya lebih lanjut soal itu. Jaksa lalu bertanya mengenai mobil Harrier, yang dalam dakwaan diterima Anas dari perusahaan pemenang tender Hambalang.

Menurut Iwan dirinya sudah menjadi ajudan Nazaruddin sejak September 2009. Sebelumnya dia juga mengaku kerap diperintah Nazar mengantarkan uang atau barang kepada sejumlah pihak.

Iwan mengakui juga adanya sejumlah uang yang dibawa beberapa anak buah Nazaruddin dari Permai Group ke kongres Partai Demokrat di Bandung. Meski begitu dia tak tahu untuk dan asal usul uang tersebut. Yang pasti, tegas Iwan, uang dolar Amerika dalam jumlah besar itu dilihatnya ketika sedang dihitung mantan Wakil Direktur Keuangan Pemai Group, Yulianis di suatu kamar hotel di Bandung, yang disewa Nazaruddin.

"Saat itu saya juga antar Pak Nazar ke situ (Hotel). Saya lihat dari pintu, uang lagi pada dihitung," terangnya.

Muhammad Nazaruddin sendiri sebelumnya diungkapkan saksi Nuril, bermain tiga kaki di kongres Partai Demokrat tahun 2010. Mantan tenaga ahli Nazaruddin di DPR itu mengatakan Nazaruddin sejak awal sudah mengincar posisi Bendahara Umum. Karena itu, ia menempel tiga calon ketua umum yakni Andi Alifian Mallarangeng, Anas Urbaningrum dan Marzuki Aie, untuk membantu pendanaan. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA