"Betul saya diajak ke Singapura, yang ajak Neneng bukan Nazar," kata Oktarina saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Anas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8).
Oktarina mengaku berangkat sendiri. Di Singapura, sudah ada Neneng dan Nazaruddin. Waktu diajak, Oktarina mengaku disuruh untuk melatih orang-orang keuangan di perusahaan Nazaruddin di sana, yakni PT. Ampi IT.
"Saya di sana hampir tiga minggu," terang wanita yang tampil menggunakan hijab dan cadar warna hitam itu.
Anehnya, sampai di sana perusahaan tersebut kosong. Kata Oktarina, hanya ada satu orang karyawan yang diketahui bernama Ika. Belakangan ia baru tahu alasan keberadaannya di Singapura untuk menghindari KPK. Hal itu diketahui Oktarian dari Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Grup Permai saat itu.
"Bu Yuli ngasih tahu ke saya. Saya harus balik ke Jakarta cuma mereka (Nazaruddin-Neneng) nggak ijinkan. Saya disuruh jadi pekerja di Singapura, saya nggak mau. Saya kontak bu Yuli gimana caranya lepas Singapura," terangnya.
"Saya disuruh ganti identitas, saya nggak mau. Saya cinta keluarga," sambung Oktarina.
Ia akhirnya berhasil kabur dari hotel, tempatnya menginap di Singapura. Sebelum ke Indonesia, Oktarina mengaku terlebih dahulu ke Malaysia. Itu dilakukannya agar tak tertangkap oleh orang suruhan Nazaruddin.
"Saya kabur pak, waktu itu hotel saya habis, makanya saya kabur ke Malaysia untuk hindari orang Nazar. Setelah itu baru ke Indonesia," tandasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: