Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku prihatin dengan kasus-kasus perampokan yang terus berulang di Sumut dan tidak satu pun terungkap. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan Kepala Kepolisian Daerah Sumut (Kapoldasu) Irjen Pol Syarief Gunawan dalam menjaga keamanan masyarakat Sumut.
Untuk itu, masyarakat dan DPRD Sumut harus menyampaikan protes ke Mabes Polri bahwa daerahnya semakin rawan dan darurat perampokan, sementara Poldasu tidak mampu mengendalikannya.
"Jika Kapoldasu bersikap profesional tentu dia bisa membuat strategi untuk mengatasi aksi-aksi perampokan tersebut atau memerintahkan agar dirserse maupun para kapolres untuk segera menangkap para pelaku," tegas Neta dalam keterangannya kepada redaksi, Kamis (29/5).
Penangkapan para pelaku perlu dilakukan sesegera mungkin agar ada efek jera sehingga para pelaku lain tidak "mendapat angin" untuk melakukan kejahatan yang sama. Selain itu kapoldasu bisa memerintahkan bawahannya agar meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan dan kawasan strategi. Tapi semua itu tidak maksimal dilakukan sehingga kasus perampokan terus berulang.
"Peristiwa Rabu malam kemarin, korban perampokan diperkosa para pelaku, ini jelas makin menakutkan warga Sumut, apalagi terjadi di kota Medan," ungkapnya.
Jika kasus ini tidak segera diungkap dan pelakunya ditangkap, Neta mengkhawatirkan kasus perampokan dengan perkosaan terhadap korbannya ini akan kembali terjadi serta menjadi tren kriminal di Sumut.
"Bagaimana pun kapoldasu harus bertanggungjawab terhadap hal ini. Mabes Polri juga harus mempercepat pergantian Kapoldasu agar keamanan di Sumut bisa dengan maksimal terjaga," tandas Neta.
[rus]
BERITA TERKAIT: